Ilustrasi Botol (foto : dotjay/Ibtimes)
BERLIN - Dalam putusannya pekan lalu, para pejabat Uni Eropa (UE)mengumumkan tidak ada bukti air dapat mencegah dehidrasi. Hal ini berarti produsen yang menjual air kemasan di Uni Eropa tidak diizinkan untuk mengklaim produk mereka bermanfaat untuk mencegah dehidrasi.
Ini bermula ketika dua orang profesor dari Jerman ingin menguji regulasi tentang klaim kesehatan. Kedua profesor tersebut menyarankan para pengiklan produk pangan dan menyampaikan pernyataan yang tampak meyakinkan tersebut pada Uni Eropa.
3 tahun kemudian, setelah dilakukan pertimbangan, tercapai kesimpulan yang menyatakan, "Berkurangnya kadar air dalam tubuh adalah sebuah gejala dehidrasi dan bukan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh air minum."
Dilansir melalui InternationalBusinessTimes, Jumat (9/12/2011), kamus mendefinisikan dehidrasi sebagai berkurangnya cairan tubuh secara abnormal. Nampaknya, argumen yang dinyatakan oleh para pejabat tersebut dipengaruhi oleh hal lain yang menjadi penyebab dehidrasi.
Cairan tubuh dapat berkurang sebagai akibat dari lari maraton jarak jauh di musim panas. Namun, itu tidak dapat digunakan untuk menolak manfaat meminum air, dengan kata lain merupakan persoalan yang diperlombakan oleh setiap label air minum.
Tapi tentu saja, tindakan Uni Eropa tersebut bukan satu-satunya pernyataan aneh berkaitan dengan hal yang umum sehari-hari.
Uni Eropa Umumkan Air Tidak Cegah Dehidrasi
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Posting Komentar