Foto: Suasana ruang KLB Solo/okezone
JAKARTA - PSSI kembali dijerat permasalahan dualisme kompetisi. Kondisi ini praktis membuat sebagian kalangan pencinta sepak bola Indonesia mengancam agar digelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari solusi atas permasalahan pelik ini.
Kompetisi Indonesia saat ini terbagi dua. PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin memutuskan bahwa kompetisi resmi PSSI adalah Indonesian Premier League. Namun, beberapa tim memutuskan membelot dan bermain di kompetisi Indonesian Super League (ISL) di bawah bendera PT Liga Indonesia, meski PSSI telah menyatakan kompetisi tersebut tidak sah.
Buntut terjadinya dualisme kompetisi ini praktis berdampak pada beberapa hal, seperti dicoretnya juara Liga Indonesia musim lalu, Persipura Jayapura (yang memutuskan berlaga di ISL) dari pentas Liga Champions Asia (LCA). Tak hanya itu, sejumlah pemain yang berlaga di ISL juga dipastikan tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia, karena terganjal Statuta FIFA pasal 79.
Kondisi ini tentunya membuat sebagian masyarakat dan beberapa anggota Exco PSSI kecewa. Mereka pun mulai ramai menyuarakan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk meluruskan permasalahan, sekaligus mencopot Djohar Arifin Husin dari jabatan Ketua Umum karena dianggap telah melanggar statuta PSSI.
Mendengar ancaman ini (KLB), Djohar mengaku tidak gentar. Dia menolak dianggap sebagai biang kekisruhan kompetisi, karena dia menilai hanya menjalankan amanah dari hasil Kongres Luar Biasa (KLB) di Solo, Juli lalu, di mana pada saat itu dia terpilih sebagai Ketum, menggantikan posisi Nurdin Halid.
“Tuntutan KLB, silakan saja, itu kan ada aturan main. Tidak ada masalah, silakan saja, organisasi ada aturan main. Kita jalan saja organisasinya, jalankan program, amanah kongres kita jalankan. Kita baru beberapa bulan dikasih kesempatan kerja, baru berapa bulan lah. Tapi, belum satu bulan sudah dibombardir terus,” tutur Djohar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (9/12/2011).
Tuntutan KLB disuarakan masyarakat dan sejumlah anggota Exco lantaran mereka menganggap PSSI telah mengabaikan hasil kongres di Bali, saat masih dipimpin Nurdin Halid. Mereka mengaku kecewa karena PSSI memasukkan 24 tim untuk mengikuti kompetisi level I, meski kini sudah berkurang menjadi hanya 13 klub.
Djohar Tak Gentar Ancaman KLB
9out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Posting Komentar